Kamis, 10 Desember 2009

LIBURAN

“LIBUR TELAH TIBA…HATIKU GEMBIRA”

“Liburan sekolah adalah waktunya refreshing dan menambah wawasan tentang berbagai kebubudayaan yang tidak didapat di sekolah” (Nana, 40 th, ibu rumah tangga)
“Kemauan anak adalah prioritas pertama dalam menentukan tujuan liburan” (Ninik, 39 th, pegawai swasta)
“Pada saat liburan, saya lebih suka mengajak anak dan keluarga untuk pergi ke tempat-tempat yang tenang untuk beristirahat dan berkumpul bersama dibandingkan pergi ke tempat-tempat hiburan” (Ade, 30 th, manager finance)

Orangtua kerap kali harus berpikir ekstra untuk menemukan format liburan yang tepat bagi anak-anak tercinta setelah hampir setahun penuh mereka berkutat dengan pelajaran dan tes-tes yang menuntut anak untuk bekerja keras.
Hakikatnya sebuah acara liburan haruslah merupakan hal yang menyenangkan bagi yang bersangkutan. Oleh karenanya penting bagi anak melakukan kegiatan yang menyenangkan dirinya. Manfaat dari suasana liburan yang menyenangkan tentunya memberikan udara segar, suasana hati yang positif, dan perasaan gembira yang dapat mendukung anak untuk kembali menghadapi tantangan pada hari-hari berikutnya. Untuk itulah orangtua perlu menggali harapan dan impian anak untuk mengisi liburannya. Tentu saja dengan tetap memperhatikan hal dan nilai positif lainnya yang dapat menjadi nilai tambah bagi anak dari aktifitas yang dijalaninya.
Jika diamati dari sudut pandang psikologi perkembangan anak, pada dasarnya anak selalu membutuhkan stimulasi yang positif dalam kesehariannya untuk meningkatkan fungsi-fungsi intellegensinya dalam kehidupan. Oleh karena itu dalam masa liburan semaksimal mungkin orangtua dapat memberikan kesempatan bagi anak untuk menjalani aktivitas yang mempunyai nilai bermain, berelaksasi, sekaligus juga memiliki nilai tambah lain yang dapat bermanfaat bagi anak. Mengisi waktu liburan dengan mengunjungi mal-mal atau menonton TV di rumah tentu tidak memberikan kesempatan bagi anak untuk mempunyai aktifitas yang sarat nilai positifnya. Lalu apa yang seharusnya dilakukan orangtua dalam menyusun strategi berlibur untuk anak? Orangtua tidak perlu merasa terbebani dalam menyikapi hal ini.
Jika kita perhatikan belakangan ini marak sekali tumbuh bisnis yang menawarkan program liburan yang cukup menarik bagi anak-anak. Beberapa program liburan menawarkan nilai tambah bagi si anak. Sebut saja program keluar kota untuk melakukan outbound di tampat-tempat yang sudah dirancang khusus untuk kepentingan itu. Dalam program ini banyak sekali hal positif yang dapat dirasakan anak. Yang pertama belajar untuk menjadi pribadi yang mandiri. Bagi mereka yang sebut saja aden karena biasa diladeni ini merupakan pengalaman yang tak terlupakan. Meskipun tuntutan untuk mengurus keperluannya secara mandiri pada awalnya dirasa tidak menyenangkan namun semua itu akan sirna tatkala anak menemukan kesenangan lain dalam aktifitas-aktifitas seperti memanjat tebing, melakukan flying fox, dan berarung jeram. Dalam program ini anak juga jadi mengenal alam, karena dalam kesehariannya anak-anak tinggal di dekat sungai, di tepi bukit, di tengah hutan, ataupun di pinggir pedesaan. Ada juga program-program yang menawarkan kegiatan seperti menanam bibit padi, menangkap belut, ataupun sekedar melukis di alam bebas.
Disisi yang lain anak juga jadi belajar mengenal kehidupan lapisan masyarakat lain seperti petani dan lain-lain, sehingga diharapkan dapat berempati pada keadaan orang yang berbeda dengan dirinya. Dalam kegiatan ini juga anak-anak belajar untuk mawas diri sendiri, untuk mempunyai kontrol terhadap dirinya sendiri, dan juga untuk perduli pada orang lain karena anak menjalani kegiatan ini juga dalam format kelompok. Biasanya mereka punya tugas kelompok selama program berjalan dan tugas akhir kelompok besar yaitu melakukan performance di hadapan para orangtua saat hari terakhir mereka yaitu saat mereka dijemput oleh orangtua masing-masing. Hal ini sangat merangsang motivasi anak untuk mampu bekerja sama mencapai tujuan bersama diharapkan anak terolah emosinya, dengan tujuan mereka dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi dalam hidup berkelompok.
Berdasarkan pengamatan mendalam terhadap rangkaian program outbound yang pernah ada, respon orangtua maupun anak sangat positif. Bahkan tidak jarang orangtua yang melaporkan adanya perubahan pada sikap dan diri anak-anak mereka setelah pulang dari kegiatan outbound tersebut. Yang tadinya manja menjadi lebih mandiri, yang tadinya pemarah menjadi lebih lunak, dan mereka yang tadinya pendiam menjadi lebih ceria. Hal penting yang dapat ditarik dari proses yang terdapat dalam program outbound adalah bahwa program ini sangat mendukung anak dalam melewati tugas perkembangannya sebagai anak, untuk menjadi pribadi yang mandiri, matang, dan mampu mengaktualisasikan dirinya secara sehat dan bermanfaat. Betapa liburan seperti ini memberikan kesan dan manfaat yang mendalam bagi anak dan juga orangtua tentunya.
Selain outbound masih banyak hal lain yang dapat kita tawarkan pada anak untuk mengisi liburannya sesuai dengan minat dan keinginannya agar menjadi menyenangkan, bermanfaat, dan berkesan sehingga tak terlupakan bagi anak. Kegiatan-kegiatan yang dapat menyalurkan hobi anak juga akan sangat mendukung suasana hati anak selama liburan. Mulai dari memancing, kursus membatik, program kilat bahasa selama liburan, kursus kilat menajdi presenter, ataupun pelatihan jurnalistik bagi anak-anaki.
Belakangan ini banyak institusi sekolah yang membuka jasa mengisi waktu liburan dengan istilah “Summer School" untuk membantu orangtua dalam mengolah dan mengatur waktu liburan anak yang relatif cukup panjang. Kegiatan yang ditawarkan sekolah-sekolah ini relatif menarik karena dikemas dalam bentuk permainan ataupun penyaluran bakat seperti memasak, berkebun, dan lain-lain.
Akhirnya, kegiatan yang kita arahkan pada anak untuk dilakukan selama liburan, haruslah mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Merupakan hal yang disenangi oleh anak yang bersangkutan sehingga bukan merupakan kewajiban ataupun paksaan bagi anak untuk menjalaninya
2. Sesuai dengan tahapan dan karakter usia anak, sehingga sesuai dengan kapasitas anak untuk menjalaninya
3. Memberikan kesempatan bagi anak untuk belajar mendalami sesuatu atau mendapatkan sesuatu yang baru dari hal tersebut
4. Membuka kesempatan bagi anak untuk dapat mengembangkan minat dan bakatnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Strike!

Kesadaran Literasi Anak Usia Dini

Pernah dimuat di https://zedutopia.wordpress.com/2019/10/30/eksplorasi-sensori-awal-kesadaran-literasi/ EKSPLORASI SENSORI AWAL KESADA...