Selasa, 01 Februari 2011

Selingan Indah Keluarga Utuh

Jaman makin tidak bersahabat pada mereka yang bersahabat dengan dunia. Kehidupan makin diwarnai warna yang tidak lazim.ada yang jadi gila harta, gila kedudukan, gila wanita, dan terakhir yang mulai marak gila mencari cinta manusia. Dulu saat remaja kita berpikir tentang love at the first sight. Rasanya indah sekali, buat kita termangu-mangu, tersenyum-senyum sendiri, bersemangat pergi ke sekolah, riang tidak jelas, bernyanyi-nyanyi lagu romantis, jadi puitis, dan hal-hal sedih pun terjadi menangis, meringis, kadang-kadang jadi manis depresif plus pusing yang diiringi dengan mual serta keringat dingin (bukan hamil lho...), hanya karena mereka yang telah membangkitkan hasrat kita pada masa itu tak berlaku selayaknya kita harapkan.

Lalu waktupun berjalan, bertemu teman, sahabat, kecengan, dan terakhir bertemu pasangan. Hidup pun dimulai, yang sesungguhnya....pernikahan adalah sebuah kata yang kata beberapa orang memiliki definisi sebagai berikut...
PENDERITAAN YANG DIPILIH DENGAN SADAR DAN SUKARELA...hehehe...kata beberapa orang lho.Tapi saya menolaknya
.
Pernikahan adalah perahu kebahagiaan yang kita pilih dengan ombak di hadapannya serta membutuhkan kemauan dan kerelaan di dalamnya untuk terus mendayung dan bertahan saat badai menerjang...(u/ yg agama Islam, ternyata ibadahnya orang yang menikah memiliki nilai 70x lipat dari mereka yang belum menikah).

Awalnya ringan menyatakannya, tapi ternyata tak seringan itu menjalankannya. Pernikahan saya adalah sebuah kehidupan yang dinamis, seperti roller coaster...ada tawa, rasa senang, bahagia, tapi juga tak jarang kecemasan menyapa, ketakutan menyeruak, bahkan jeritan derita muncul tanpa rencana. Semua itu sudah sunatullah yang harus dijalani.

Terkait jaman yang sudah mulai tak ramah, pernikahan sekarang tidak lagi dapat aman dari kata SELINGKUH. Lingkungan tempat saya berjalan, kemarin, sekarang, dan yang akan datang akan terus menyajikan itu di depan mata. Sungguh perih melihat seorang istri atau suami sudah tidak lagi memikirkan suami atau istri dan anak-anak mereka, bahkan nyaris Tuhan pun hilang dari pandangan saat seseorang terjerumus di dalamnya. Kehadiran orang lain seakan menjadi obat akan derita yang mereka pahami, bahkan mereka hadir tanpa cela. Perhatian sesaat orang lain bahkan telah menghapus segala memori hati tentang kebaikan mereka yang telah mengasihinya. Adakah cinta datang pada mereka yang telah mengkhianati sebuah janji yang terucap di hadapan Tuhan. Itukah cinta? Mungkin ada yang tidak merasakan cinta karena hanya nafsu biologis yang terpuaskan. Tapi bagaimana dengan mereka yang mabuk dengan merasa ada cinta di dalamnya. Seperti kembali ke dunia remaja, kadang itu yang membuat saya tidak habis pikir...ternyata manusia benar-benar makhluk yang lemah. Seakan tak mampu lagi berpikir dengan baik, kedewasaaan seseorang segera terenggut oleh atamorgana mimpi akan rasa cinta yang mungkin masih harus dipertanyakan...benarkah itu cinta? Hebatnya lagi, kadangkala ada yang tak mampu sadar diri dari keterpurukan itu...melawan terus keadaan yang tak perlu dilawan, justru tak melawan yang harus dilawan. Berguguranlah keluarga bahagia, anak yang terabaikan kebutuhan batinnya, ketiadaan sosok ibu atau ayah yang menjadi tutor kehidupan. Sesaat semua seperti melayang...lalu saatnya tiba datang kesadaran (yang memang sadar yah...). Segera diselamatkan Allah karena mau menyelamatkan imannya sendiri (mgk juga terbantu doa mereka yang mengasihinya). Beranjak semua menuju keutuhan jiwa dan mengembalikan juga keutuhan keluarga. Mereka yang tersakiti segera menyembuhkan diri dan memaafkan.
Kata temanku yang berpengalaman masalah ini, selingan ini terjadi karena memang di luar sana ada mereka yang tak punya integritas hidup, ada mereka yang tak mampu berdiri tegar menghadapi hidup, dan seringkali itu semua ada pada perempuan. kenapa yah? Perempuan katanya makhluk yang lemah tapi ternyata dalam mentalnya dan jiwanya (saya sedang berada di luar lingkaran gender manapun, tapi tetep perempuan lho...)
mereka lebih kuat dan lebih tahan menghadapi perihnya hidup. Mungkin karena itulah surga ada di telapak kaki Ibu...Tapi kenapa perempuan sering disalahkan sebagai penyebab perselingkuhan? (bagi saya, laki-laki juga punya peran, cuma katanya juga mana ada kucing nolak ikan, kalo lagi laper, yang busuk juga diembat, hehehe...). Saya melihat kekuatan mental dan jiwa perempuan itu juga yang menjadi kekuatan bagi dia saat dia merasa ada peluang untuk meraih kebahagiaan yang dia pikir itu yang terbaik baginya. Sehingga berlanjut dari keyakinan ini diapun rela menyajikan dirinya sebagai ikan terbaik bagi kucing yang sedang kelaparan dan kedinginan, hehehe...topik nya jadi ikan dan kucing nih...

Nah, karenanya memang perempuan itu menjadi tiang negara...kalau perempuannya rusak, rusaklah negara...sebab dari rahim perempuan,anak bangsa lahir.Jadi jika rahimnya (baca: jiwa dan kemuliaan perempuan)tak terjaga dengan baik, bisa dibayangkan kan anak bangsa apa yang kan tampil. Itulah kenapa saya berpendapat bahwa dalam perselingkuhan, perempuan memegang peranan penting untuk mau melanjutkan dorongan terlarang itu atau tidak.

Nah untuk mereka yang sudah terlanjur menyakiti dan disakiti, udah deh saling memaafkan saja...karena seringkali itu terjadi bukan karena perasaan yang sesungguhnya tapi lebih karena ada saja yang iseng, kurang kerjaan, kurang perhatian (yuk kita perhatiin lebih lagi pasangan kita), kurang iman, kurang moral, dan kadang-kadang memang ada saja yang kurang ajar (ups...maaf yah...). Jadi tidak selalu penyebab perselingkuhan itu adalah karena kekurangan yang ada pada pasangan sesungguhnya, bisa jadi karena ketidakdewasaan dan kelemahan iman seseorang menghadapi ujian hidup. J

adi, karena tidak ada manusia yang sempurna, buat yang keluarganya kena musibah perselingkuhan segera menyatu kembali, pinggirkan mereka yang telah meretakkan, saling menerima, memaafkan, dan jadikan keindahan dari keretakan yang telah terjadi. Insya Allah setelahnya kita jadi manusia yang lebih baik. Mari kita wujudkan keluarga utuh dari selingan indah yang terlarang...lalu biarkan Tuhan bekerja untuk kita karena kita telah bersedia merubah nasib kita.

(teruntuk suamiku...terima kasih ya Allah...terima kasih sayang...untuk kebersediaanmu dan atas kekuatan hatimu untuk meraih cinta Illahi bersamaku selama 7 tahun ini. Bersama ridho Allah kita bisa singkirkan kerikil-kerikil kehidupan...insya Allah sampai ajal menjemput;
PS: hindari perselingkuhan ya sayang...berlaku juga untukku tentunya...*peace*:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Strike!

Kesadaran Literasi Anak Usia Dini

Pernah dimuat di https://zedutopia.wordpress.com/2019/10/30/eksplorasi-sensori-awal-kesadaran-literasi/ EKSPLORASI SENSORI AWAL KESADA...